|
Teks Sumpah Pemuda |
Sejarah Sumpah
Pemuda
Di sekitar
tahun 1915, para pemuda Indonesia mulai bangkit, meski pada saat itu masih
dalam kelompok-kelompok suku. Salah satu pemuda yang memulai ini adalah Satiman
Wirjosandjojo, yang menjadi penggerak organisasi Tri Koro Dharmo. Berdasar buku
Indonesia dalam Arus Sejarah, organisasi Tri Koro Dharmo berdiri pada tanggal 7
Maret 1915.
Dalam bahasa
Indonesia, Tri Koro Dharmo artinya Tiga Tujuan Mulia. Tiga tujuan mulia yang
dimaksud adalah sakti, bukti, dan bakti. Mereka menginginkan perubahan cara
pandang pemuda dengan kondisi yang ada di Indonesia. Anggotanya adalah para
pelajar dari perguruan dan sekolah-sekolah di pulau Jawa dan Madura. Kemudian
anggotanya bertambah lebih luas, yaitu ditambah pelajar dari pulau Bali dan
Lombok.
Setelah itu,
perkumpulan ini namanya berganti menjadi Jong Java. Lalu, ada berbagai
pertemuan organisasi atau kongres yang diadakan untuk menyebarkan pentingnya
peran pemuda di Indonesia. Organisasi ini berusaha memberantas buta huruf agar
pemuda Indonesia bisa bebas melihat dunia dengan membaca. Sebelumya, terdapat
organisasi Perhimpunan Indonesia, yang beranggotakan pelajar Indonesia di
Belanda.
Di tahun 1913,
beberapa tokoh seperti Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat, masuk
ke dalam organisasi Perhimpunan Indonesia. Kemudian dari sana, perhimpunan ini
juga mulai berperan aktif untuk kemerdekaan Indonesia. Sultan Sjahrir dan
Mohammad Hatta juga merupakan tokoh yang menjadi anggota Perhimpunan Indonesia.
Persatuan
Pemuda Tanah Air
Setelah
Perhimpunan Indonesia pulang ke tanah air, para pemuda memiliki tujuan untuk
mengurangi perpecahan di Indonesia. Perpecahan pada masa itu diakibatkan oleh
banyaknya perbedaan aneka suku bangsa dan agama yang ada di Indonesia.
Kemudian,
organisasi pemuda di Indonesia mulai tumbuh. Di antaranya ada Jong Batak, Jong
Minahasa, Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islaminten Bon, Pemuda
Kaum Betawi, dan Pemuda Pelajar-Pelajar Indonesia. Para pemuda pun ingin
bersatu demi Indonesia merdeka, karenanya mereka pun ingin berkumpul dalam
sebuah musyawarah besar.
Akhirnya,
Kongres Pemuda I diadakan pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926. Saat itu, para
pemuda masih terbawa oleh kesukuannya masing-masing. Mereka kemudian sadar
kalau mereka mengedepankan kepentingannya sendiri-sendiri, akan mempersulit
persatuan Indonesia untuk melawan penjajah.
Kongres Pemuda
II pun diadakan pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928.
Para pemuda
mulai bersatu dengan perasaan bangga sebagai anak bangsa Indonesia. Saat itu,
kepanitian kongres ini juga berasal dari berbagai perkumpulan. Pemuda dari
berbagai organisasi daerah berkumpul di Batavia membuat kesepakatan bersama
untuk bersatu, inilah yang kemudian membentuk ikrar Sumpah Pemuda.
Isi Teks Sumpah
Pemuda
Berikut isi
Sumpah Pemuda:
“Kami Putra dan
Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami
Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami
Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”
Makna Isi Teks
Sumpah Pemuda
Dari tiga butir
isi teks Sumpah Pemuda tersebut, terdapat beberapa makna di dalamnya. Pada
alinea pertama, terdapat kalimat 'bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia'. Kalimat tersebut bermakna para pemuda dan pemudi Indonesia akan
memperjuangkan kemerdekaan hingga titik darah penghabisan.
Lalu di alinea
kedua, terdapat kalimat “mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia”. Sesuai
dengan kalimatnya, makna di alinea kedua isi Sumpah Pemuda itu adalah sebagai
pemuda dan pemudi Indonesia yang berasal dari suku, ras dan agama yang berbeda,
namun tetap bersatu dalam satu bangsa, yaitu Indonesia.
Kemudian di
alinea ketiga, terdapat kalimat 'menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia'. Makna kalimat itu menegaskan untuk mempersatukan menjadi Indonesia
maka bahasa persatuan menjadi identitas keseluruhan.
Atas dasar itu
kemudian setiap rakyat menjunjung bahasa Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan
peristiwa penting sebagai tonggak yang kelak melahirkannya bangsa Indonesia. Para
pemuda dari seluruh penjuru Nusantara kala itu berkumpul untuk bersatu melalui
Kongres Pemuda II. Mereka berikrar satu tujuan bertekad melawan kolonial serta
mewujudkan cita-cita untuk bersatu.
Dari Kongres
Pemuda II itu dihasilkan rumusan Sumpah Pemuda. Namun perlu diketahui
sebelumnya, istilah Sumpah Pemuda tidak disebut saat Kongres Pemuda II itu
berlangsung. Penyebutan istilah Sumpah Pemuda baru diberikan setelahnya.
Mari gunakan
Twibbon edisi Sumpah Pemuda untuk menyemarakkan Hari Sumpah Pemuda dengan meng-klik
Link dibawah ini :
Link Twibbon HariSumpah Pemuda MA Ma’arif Ambulu
Sumber : (Tribunnews.com/Whiesa/Gera)
(Bobo/Avisena Ashari)